Monitoring dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD KSB) di Kabupaten Labuhanbatu Utara

Pelaksanaan Rencana Aksi

Kelapa sawit merupakan komoditas strategis yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia, tidak hanya sebagai sumber devisa negara tetapi juga sebagai penyedia lapangan pekerjaan bagi jutaan masyarakat. Kabupaten Labuhanbatu Utara, sebagai salah satu sentra perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara, memiliki luas tanaman kelapa sawit mencapai 93.221 hektar, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi kelapa sawit. Dengan dominasi tutupan lahan kelapa sawit, sektor ini menjadi tulang punggung perekonomian dan sumber penghidupan utama masyarakat. Namun, pengelolaan kelapa sawit di Indonesia, termasuk di Labuhanbatu Utara, masih menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan perbaikan tata kelola dan praktik yang berkelanjutan.

Merespon Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN KSB) 2019-2024, Kabupaten Labuhanbatu Utara menunjukkan komitmen dalam pengelolaan perkebunan yang berkelanjutan dengan menyusun Dokumen Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD KSB). Dokumen ini dirancang untuk mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam perencanaan pembangunan daerah, mengedepankan sinergi antara aspek ekonomi, sosial budaya, dan ekologi.

Untuk memastikan implementasi RAD KSB berjalan sesuai rencana, diperlukan sebuah sistem monitoring dan evaluasi (Monev) yang andal dan kolaboratif. Sistem Monev ini bertujuan untuk memantau efektivitas pelaksanaan program, mengevaluasi dampaknya, dan mengidentifikasi peluang perbaikan berkelanjutan. Dengan melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, sistem ini diharapkan mampu memberikan rekomendasi berbasis data guna mendorong pengelolaan kelapa sawit yang lebih berkelanjutan di Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Ketercapaian Komponen Indikator Kunci RAD KSB

RAD KSB Labuhanbatu Utara mencakup lima (5) komponen utama, yaitu:

  • Komponen A: Penguatan data, koordinasi, dan infrastruktur (14 indikator)
  • Komponen B: Peningkatan kapasitas dan kapabilitas pekebun (12 indikator)
  • Komponen C: Pengelolaan dan pemantauan lingkungan (21 indikator)
  • Komponen D: Tata kelola perkebunan dan penanganan sengketa (9 indikator)
  • Komponen E: Dukungan percepatan pelaksanaan sertifikasi ISPO dan peningkatan akses pasar produk kelapa sawit (6 indikator)

Grafik capaian tahunan dari lima komponen penguatan perkebunan, menampilkan:

  • Peningkatan penggunaan data dan sistem informasi, koordinasi lintas pihak, dan inftastruktur pendukung perkebunan
  • Capaian pelatihan, pendampingan, dan penguatan kelembagaan pekebun.
  • Upaya perlindungan ekosistem dan pengurangan emisi dengan pengelolaan sawit berkelanjutan.
  • Perkembangan pelaksanaan kemitraan, penyelesaian sengketa, dan penguatan tata kelola perkebunan sawit.
  • Tingkat sosialisasi, pendampingan sertifikasi ISPO, dan penguatan akses pasar sawit berkelanjutan.

Berikut merupakan grafik capaian 15 indikator kunci dari 5 komponen dalam rangka mencapai pengelolaan perkebunan sawit yang berkelanjutan di Kabupaten Labuhanbatu Utara

Jumlah Badan Usaha Milik Petani yang terbentuk
Jumlah BPP penerima manfaat sarana dan prasarana penyuluhan pertanian
Jumlah dokumen pengendalian dan pemanfaatan ruang yang sesuai
Jumlah kasus yang ditangani
Jumlah kegiatan pengembangan kapasitas terkait ISPO
Jumlah kegiatan penyuluhan dan kampanye lingkungan
Jumlah kegiatan penyuluhan penggunaan benih bersertifikat
Jumlah lembaga pekebun yang tersertifikasi ISPO
Jumlah paket pembangunan, rehabilitasi, dan pemeliharaan jalan usaha tani
Jumlah pelaku usaha yang dibina
Jumlah STD-B yang diterbitkan Dinas kabupaten yang dalam pemenuhan persyaratan ISPO
Luas agroforestri sawit
Persentase perusahaan yang menerapak tata kelola kerja yang layak
Tersedianya basis data spasial dan non spasial kelapa sawit
Tersedianya Informasi Geospasial Tematik tutupan lahan kelapa sawit

Peta Intervensi Kelapa Sawit Berkelanjutan

Memuat data peta...

Ketahui lebih lanjut tentang RAD KSB

Tautan menuju StoryMap

Didukung oleh